INVESTASI RUMAH SEWA DAN RUMAH KOS

INVESTASI RUMAH SEWA DAN RUMAH KOS

A. RUMAH SEWA DAN RUMAH KOS SEBAGAI ALTERNATIF INVESTASI

Rumah sewa (rumah kontrakan) dapat dijadikan salah satu alternatif investasi di bidang properti. Rumah kontrakan secara sederhana dapat diartikan sebagai rumah yang dikontrakkan (disewakan) kepada orang lain secara bulanan atau tahunan. Rumah sewa umumnya berbentuk rumah tapak (landed house) yang dapat berbentuk rumah tunggal maupun rumah deret. Rumah sewa (rumah kontrakan) dapat pula berbentuk rumah mewah yang disewakan kepada masyarakat kelas menengah-atas, atau rumah sederhana yang disewakan kepada masyarakat kelas bawah.

Rumah sewa berbentuk rumah mewah biasanya disewa oleh para eksekutif perusahaan atau para ekspatriat (eksekutif asing) yang bukan merupakan penduduk di kota tersebut. Sedangkan rumah sewa sederhana biasanya disewa oleh para karyawan swasta, pegawai negeri, salesman atau pedagang kecil beserta keluarganya. Bisnis rumah sewa sudah jamak dilakukan di kota-kota besar yang pertumbuhan penduduknya sangat pesat namun tidak didukung jumlah hunian yang memadai.

Bisnis rumah sewa sejatinya bisa dilakukan siapa saja asalkan memiliki aset rumah tunggal atau rumah deret yang menganggur sehingga dapat disewakan. Jika kita memiliki bisnis semacam ini, maka kita bisa mendapatkan hasil dari uang sewa per bulan atau per tahun. Selain itu, kita juga bisa mendapatkan keuntungan dari nilai aset rumah yang terus meningkat seiring pertambahan waktu. Namun demikian, bisnis rumah sewa khususnya bagi masyarakat kelas bawah sebaiknya tidak didanai dengan uang dari kredit bank sebab pemasukannya tidak sebanding dengan biaya yang dikeluarkan (termasuk biaya cicilan pokok dan bunga bank). Biaya sewa rumah sederhana jauh lebih murah dibandingkan rumah mewah dan tingkat pemasukannya juga lebih kecil sehingga lebih cocok jika didanai uang sendiri.

Proses sewa rumah sebaiknya dibuat berdasarkan kontrak/perjanjian

tertulis guna memperkecil kemungkinan terjadinya sengketa di

kemudian hari. Kontrak sewa rumah sederhana cukup dibuat tanpa

melibatkan notaris guna menghemat biaya. Kontrak sewa rumah

sederhana biasanya bernilai kecil dan berjangka waktu singkat

(bulanan hingga maksimal satu tahun) sehingga tidak perlu dibuatkan

akta notaris. Sebaliknya, kontrak sewa rumah mewah sebaiknya dibuat

berdasarkan akta notaris karena nilainya besar dan jangka waktunya

lama (bisa lebih dari satu tahun).

Menyewakan rumah bisa dilakukan oleh siapa saja yang memiliki rumah lebih dari satu maupun yang hanya memiliki satu rumah tinggal. Cara ini sudah umum diterapkan banyak orang yang mencari penghasilan tambahan. Bagi kita yang hanya memiliki satu rumah tinggal, kita bisa menyewakan ruangan ekstra (misal paviliun atau garasi) untuk

dikontrakkan kepada orang lain yang membutuhkan ruangan untuk usaha kecil atau tempat praktik dokter muda. Sedangkan bagi kita yang memiliki rumah lebih dari satu, kita bisa mengkontrakkannya dengan model pembayaran per bulan, per tahun atau beberapa tahun sekali.

Kita juga bisa menggunakan rumah kedua sebagai rumah kos yang akan mendatangkan penghasilan rutin per bulan. Peluang usaha ini cukup menggiurkan dan tidak perlu khawatir rugi dalam jumlah besar karena meskipun rumah sewa tersebut kurang laris, kita tetap memiliki aset rumah yang nanti bisa dijual atau dimiliki sendiri untuk memperkaya total aset. Jadi, bisnis rumah sewa dapat pula dikaitkan dengan bisnis tempat pemondokan atau rumah kos. Banyak mahasiswa yang berminat menyewa rumah kontrakan bersama teman-temannya guna lebih menghemat biaya kos serta untuk menunjang kepentingan organisasi mahasiswa.

Tempat pemondokan atau rumah kos adalah rumah tinggal berbentuk rumah tapak (landed house) yang digunakan pemiliknya untuk usaha pemondokan bagi pelajar, mahasiswa, karyawan swasta dan pegawai negeri. Rumah kos ada yang berbentuk rumah tunggal di mana unit- unit kamarnya menyatu dengan kamar pemilik. Dalam hal ini, pemilik rumah kos tinggal bersama anak-anak kos dan sengaja membangun kamar-kamar tambahan guna di-kos-kan atau disewakan per bulan. Pemilik kos juga dapat menawarkan fasilitas sewa kamar plus makan, atau hanya sewa kamar saja.

Rumah kos ada pula yang tidak ditinggali oleh pemiliknya sehingga anak-anak kos lebih bebas berinteraksi. Namun demikian, rumah kos tipe ini jika tidak diawasi dengan baik dapat digunakan oleh anak- anak kos untuk kegiatan yang tidak baik. Untuk mengantisipasi hal ini, para pemilik rumah kos sebaiknya mempekerjakan karyawan yang ikut tinggal di rumah tersebut guna mengawasi para penghuni kos.

Rumah kos sebaiknya dibangun di kawasan yang dekat dengan sekolah, universitas, kantor pemerintah, perusahaan negara, perusahaan swasta atau pusat perbelanjaan. Sebagai contoh, rumah kos yang dibangun di kawasan seputar universitas dapat menjaring para mahasiswa sebagai calon penghuni potensial. Jika target pasar kita adalah karyawan swasta,

dekat dengan pus maka kita sebaiknya membangun rumah kos yang bisnis, pabrik, atau perusahaan besar. Di sisi lain, jika target kita adala pegawai negeri, maka rumah kos sebaiknya didirikan di dekat kanto pemerintah B. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN INVESTASI RUMAH

baca juga

SEWA DAN RUMAH KOS

Keuntungan investasi rumah sewa adalah tingginya permintaan seba masih banyak orang yang membutuhkan rumah sewa apalagi di kota kota besar dan di lokasi yang strategis. Pendapatan yang masuk pun lebih cepat dan teratur setiap bulan atau setiap tahun dibandingkan investasi tanah. Kita pun masih dapat menjual kembali rumah tersebut asalkan tidak sedang dalam masa sewa. Namun demikian, untuk menyiasati hal ini kita bisa membuat perjanjian sewa yang memiliki klausul bahwa pemilik rumah dapat menjual rumah tersebut dalam masa sewa asalkan disertai dengan pemberian ganti rugi sebesar uang sewa dan uang pindah rumah.

Perhitungan keuntungan investasi rumah sewa adalah sebagai berikut Misalnya rumah kita bernilai Rp600 juta, bisa disewa dengan harga Rp30 juta per tahun atau 5% per tahun. Setahun kemudian, bila keadaan ekonomi tidak memburuk, harga sewa rumah bisa dinaikkan 10-15% per tahun.

Namun, jika kawasan tersebut padat, maka kenaikan nila sewa bisa mencapai 15% per tahun. Kenaikan sewa properti akan diikuti kenaikan nilai tanah. Jika nilai properti sudah naik 15% dari harga semula Rp600 juta, maka nilai properti menjadi Rp690 juta, atau naik sebesar Rp90 juta. Kenaikan Rp90 juta dalam setahun inilah yang disebut capital gain.”¹¹

Di sisi lain, kekurangan berbisnis rumah sewa adalah capital rate-nya tergolong rendah, hanya 3-5% per tahun. Hal ini disebabkan rumah memiliki luas tanah lebih luas dibandingkan bangunannya. Berbeda dari ruko yang memiliki luas bangunan lebih luas dari tanahnya. Dalam bisnis sewa rumah ini yang dihitung menghasilkan adalah bangunannya, bukan tanahnya. Karena itu, investasi sewa rumah merupakan investasi jangka panjang. Kekurangan lainnya terletak pada risiko kerusakan

rumah. Bila berbisnis rumah sewa, kita harus selektif memilih penyewa yang baik. Rumah bisa cepat rusak, bila penyewa kurang bertanggung jawab,

Keuntungan investasi rumah kos adalah capital gain untuk rumah kos lebih tinggi bila dibandingkan investasi tanah kosong dan rumah sewa. Alasannya, karena rumah kos menyewakan banyak kamar sehingga pendapatan per bulan bisa lebih besar. Di samping keuntungan, berbisnis rumah kos juga memiliki kekurangan. Pertama, pemilik rumah kos harus menyiapkan pekerja yang bertugas membuat peraturan sampai melayani kebutuhan para penghuni semisal pembantu rumah tangga untuk kepentingan bersih-bersih rumah, cuci setrika, dan pemeliharaan rumah.

Apabila kita tidak keberatan dan memiliki banyak waktu luang untuk mengurus hal-hal di atas secara mandiri, maka biaya untuk menggaji pekerja bisa dihapus, namun kita harus memberikan waktu ekstra dan rela repot mengurus dan mengawasi rumah kos. Risiko lainnya, tidak semua penyewa bisa berlaku disiplin membayar uang kos. Risiko paling apes adalah bisnis rumah kos bisa tutup jika faktor penarik seperti kampus atau kompleks perkantoran pindah dari daerah rumah kos kita,

C. TIPS INVESTASI RUMAH SEWA (RUMAH KONTRAKAN)

Jika kita ingin mencoba berinvestasi dengan cara memiliki rumah sewa (rumah kontrakan), maka kita sebaiknya memperhatikan beberapa tips sebagai berikut:

1. Menentukan Lokasi Rumah Sewa yang Ideal Carilah aset properti yang ingin digunakan sebagai rumah sewa sesuai dengan kebutuhan dan kondisi keuangan kita. Apabila kita ingin mengurusnya sendiri, maka pilih lokasi yang tidak terlalu jauh dari tempat tinggal. Sedangkan jika kita memiliki rumah sewa di lokasi yang jauh dari tempat tinggal, maka kita harus memiliki orang kepercayaan yang bisa diberi amanat untuk ikut mengawasinya.

Pilihlah lingkungan yang sesuai dengan target yang diinginkan Jika targetnya adalah mahasiswa, maka pilih lokasi rumah di daerah kampus. Jika menginginkan karyawan swasta sebaga target, maka pilihlah lingkungan yang dekat dengan pusat bisnis, pabrik atau perusahaan. Sebaliknya, jika target kita adalah pegawai negeri, maka lokasi rumah sewa harus dekat dengan kantor-kantor pemerintah. Sedangkan bagi yang rumahnya ingin disewa oleh keluarga, sebaiknya juga mempertimbangkan faktor jarak antara rumah sewa dengan sekolah terdekat. sewa

Rumah sewa yang berbentuk rumah mewah yang ditujukan khusus untuk kalangan menengah-atas tentu saja memiliki target lokasi yang berbeda. Jika targetnya adalah para ekspatriat (tenaga kerja asing) maka rumah sewa tersebut harus berlokasi di daerah yang banyak diminati orang-orang asing seperti di Kemang, Jakarta Selatan. Di sisi lain, jika targetnya adalah para eksekutif lokal yang berasal dari luar kota namun berdinas di kota kita, maka pilihlah lokasi yang dekat dengan pusat kota, pusat bisnis, perkantoran, pusat kebugaran atau lapangan olahraga.

Rumah sewa untuk kalangan menengah-atas akan lebih tepat jika berlokasi di perumahan klaster (cluster) atau rumah bandar (town house) karena lingkungannya tertutup dan sangat eksklusif sehingga dapat menghadirkan ketenangan bagi para eksekutif yang sudah bekerja seharian. Perumahan jenis ini juga telah dilengkapi berbagai fasilitas olahraga dan pusat kebugaran serta sistem keamanan 24 jam yang dapat membuat betah para penyewa rumah kita.

2. Memperhatikan Faktor Keamanan, Kemudahan, dan kenyamanan Sebagai pemilik rumah sewa kita sebaiknya memperhatikan faktor keamanan, kemudahan, dan kenyamanan, sebab ketiga faktor ini sangat penting guna menarik minat para calon penyewa. Rumah sewa yang berlokasi di daerah yang rawan kejahatan akan sulit disewakan kepada orang baik-baik. Begitu pula dengan rumah sewa yang tidak didukung kemudahan akses jalan, tentu tidak akan diminati oleh calon penyewa yang mempunyai kendaraan mobil.

Rumah kontrakan yang dekat dengan rel kereta api dan daerah kumuh juga berpotensi dijauhi oleh calon penyewa yang tidak suka dengan suara bising dan kondisi lingkungan yang kotor. Jadi, pastikan rumah sewa kita benar-benar memperhatikan ketiga faktor tersebut agar menarik minat para calon penyewa.

3. Menentukan Harga Sewa yang Kompetitif Menentukan harga sewa yang sesuai dan kompetitif sangat penting dalam bisnis ini. Survei harga sewa rumah sewa di daerah tersebut. Lakukan perhitungan yang matang, sesuaikan dengan pengeluaran yang kita perlukan dalam menjalankan bisnis ini. Jika dibandingkan dengan investasi ruko dan kios, capitalization rate (caprate) rumah sewa tergolong rendah (hanya 3-5%). Hal ini disebabkan rumah sewa memiliki luas tanah yang jauh lebih besar dibandingkan luas bangunan, berbeda dengan ruko yang memiliki luas bangunan lebih besar dibandingkan luas tanah.

Di Indonesia, karena kenaikan harga tanah relatif lebih lambat dibandingkan kenaikan harga bangunan, membuat tingkat pengembalian (return) dari tanah lebih kecil. Tingkat kapitalisasi (capitalization rate atau caprate) merupakan indikator paling umum bagi penjualan dan pembelian properti. Tingkat kapitalisasi bervariasi, berdasarkan wilayah dan tipe properti. Investor menggunakan tingkat kapitalisasi untuk menetapkan harga pembelian, sedangkan pihak penilai (appraisal) menggunakan tingkat kapitalisasi untuk menentukan nilai pasar (market price).

Oleh karena itu, penilai adalah orang terbaik untuk memperoleh informasi seputar tingkat kapitalisasi di sebuah wilayah. Rumus menghitung harga sewa properti adalah:¹¹4

Harga sewa (Rp)/Tahun = Harga Properti x Cap Rate (%)

Sebagai informasi, nilai capitalization rate rumah tapak rata-rata berkisar 3-5%, sementara untuk apartemen berkisar tergantung kondisi properti, lokasi, dan lain-lain. 115 Contoh perhitungan tingkat kapitalisasi (capitalization rate): 7-12%

a. Sebuah apartemen seharga Rp300 juta dengan capitalization rate 7-12%, maka harga sewanya adalah: 12% x Rp300 juta = Rp36 juta/tahun atau setara dengan Rp3 juta/bulan.

b. Rumah tapak seharga Rp500 juta dengan capitalization rate 3-5%, maka harga sewanya adalah: 5% x Rp500 Juta = Rp 25 juta/tahun atau sekitar Rp2 juta/bulan.

4. Rajin Mempromosikan Rumah Sewa Agar rumah sewa cepat laku, maka kita harus rajin berpromosi de- ngan berbagai cara. Cara promosi yang paling sederhana adalah memasang pengumuman di depan rumah kita dengan membuat papan iklan atau spanduk bertuliskan “Rumah ini Disewakan” jika target pasarnya orang Indonesia. Sedangkan jika target pasar- nakan bahasa Inggris seperti “House for Rent”. Jangan lupa sertakan pula informasi tentang kontak person dan nomor telepon yang bisa di- hubungi. Promosi juga bisa kita lakukan dari mulut ke mulut via handphone atau sarana komunikasi lain dengan menghubungi teman, famili, kolega, atau rekan bisnis.

Kita juga bisa memasang iklan baris di koran lokal, koran nasional, atau majalah properti. Tentu saja pemasangan iklan baris ini berbayar sehingga hanya sesuai digunakan untuk promosi rumah sewa bagi kalangan menengah-atas. Sebaliknya, rumah kontrakan

sederhana bagi masyarakat bawah lebih cocok dipromosikan lewat mulut ke mulut atau memasang papan iklan kecil di depan rumah atau di mulut gang.

Saat ini promosi rumah sewa juga dapat dilakukan secara gratis kepada khalayak yang jauh lebih luas hingga ke seluruh Indonesia dengan cara memasang iklan baris di situs online seperti Tokobagus. com, Berniaga.com, atau Kaskus. Kita pun dapat beriklan melalui situs online yang khusus mengelola jual-beli properti seperti Rumah. com, Rumah123.com, dan lain-lain. Situs jual-beli properti berskala lokal pun bisa kita coba seperti website www.solopropertyagent. com dan lain-lain.

D. TIPS INVESTASI RUMAH KOS (TEMPAT PEMONDOKAN)

Investasi rumah kos (tempat pemondokan) sebenarnya tidak jauh berbeda dengan rumah sewa karena dalam hal ini kita sama-sama dituntut mampu menyediakan hunian dan lingkungan yang aman dan

nyaman. Kebanyakan orang tidak hanya mencari kamar kos dengan harga sewa yang murah, tetapi juga sangat memperhitungkan faktor keamanan dan kenyamanan. Oleh karena itu, perhatikan sejumlah tips sebagai berikut agar rumah kos kita laris manis:

1. Sesuaikan  Pembangunan  Rumah Kos dengan Kemampuan

Finansial Kita tidak harus memiliki dana besar untuk langsung membangun sebuah bangunan rumah kos. Apabila kita belum memiliki dana besar, kita bisa memanfaatkan ruangan yang berlebih di rumah un- tuk dijadikan kamar tidur yang layak dan ditawarkan sebagai kamar kos. Cara seperti ini dapat menghemat pengeluaran, hanya saja kekurangannya dapat mengganggu privasi keluarga kita. Beberapa orang yang menerapkan cara seperti ini biasanya membagi sekat yang jelas antara area pribadi/keluarga dengan area penyewa ka- mar kos. Misalnya, lantai satu digunakan untuk area pribadi/kelu- arga sedangkan lantai dua disewakan untuk kamar kos.

Bagi kita yang menginginkan privasi dan memiliki dana lebih untuk membangun rumah kos, pastikan dananya sesuai dengan rencana anggaran pembangunan. Jangan memaksakan membangun rumah kos yang mewah sehingga anggaran kita akan terkuras habis. Hal pertama yang perlu kita pastikan adalah pengeluaran paling utama harus berfokus pada pembelian tanah pada lokasi yang strategis, sebelum kemudian dibangun rumah kos di atasnya. Rumah kos di daerah yang strategis akan lebih mudah menarik minat penyewa dan harga yang ditawarkan bisa lebih tinggi. Jadi, jika dana kita terbatas, pastikan dulu untuk membeli tanah di lokasi strategis. Kelak jika ada dana tambahan, kita baru mulai membangun rumah kos di atasnya.

Jangan habiskan seluruh dana untuk membangun rumah kos, perhatikan pula anggaran untuk biaya perawatan rumah selama satu-dua tahun awal. Hal ini penting diperhatikan karena rumah kos akan ditinggali bermacam-macam orang sehingga risiko kerusakan lebih besar dibandingkan rumah pribadi. Pengeluaran dana untuk

perawatan dan perbaikan rumah bisa jadi membengkak tanpa disadari. Setelah usaha rumah kos berjalan lebih dari dua tahun, kita bisa menyisihkan sebagian uang pemasukan untuk biaya perawatan dan perbaikan rumah.

2. Pilih Lokasi Rumah Kos yang Dekat dengan Jalan Umum dan Target Penyewa

Rumah kos yang hendak kita bangun sebaiknya berlokasi di dekat prasarana jalan umum, terutama jalan yang dilewati angkutan umum. Para penghuni rumah kos tentu saja akan sangat bergantung pada jaringan jalan umum untuk mencapai tempat kerja atau tempat kuliah. Penghuni rumah kos yang tidak memiliki sepeda motor dapat memanfaatkan angkutan umum, sedangkan yang memiliki motor atau mobil juga sangat bergantung pada prasarana jalan umum. Rumah kos yang berdiri di lokasi yang fasilitas jalan umumnya jelek kurang menarik minat para calon penyewa. Selain itu, rumah kos sebaiknya didirikan di lokasi yang dekat dengan target penyewa seperti kampus, sekolah, kantor, pabrik, dan pusat perbelanjaan. Rumah kos yang didirikan jauh dari target penyewa akan kesulitan untuk disewakan.

3. Lengkapi Rumah Kos dengan Fasilitas yang Memadai Kamar kos pada umumnya juga harus dilengkapi fasilitas standar, minimal ada tempat tidur yang layak, kursi dan meja belajar, lemari pakaian, dan lampu penerangan. Kamar mandi/WC dan tempat jemuran dapat dibangun terpisah dan digunakan secara bersama- sama. Di sisi lain, kamar kos khusus bagi masyarakat kelas menengah harus didukung fasilitas yang lebih lengkap dan lebih mewah seperti kamar mandi di dalam, pendingin udara (AC), lemari es, ruang kamar yang lebih luas, meja kursi dan lemari yang berkualitas, dan tempat tidur yang empuk. Pemilik rumah kos kelas menengah juga dapat menawarkan fasilitas tambahan seperti makan-minum tiga kali sehari, jasa cuci pakaian, dan jasa kebersihan kamar kos.

Desain rumah kos harus disesuaikan dengan kemampuan finansial kita dan pasar yang dituju. Seberapa luas kamarnya, berapa banyak listrik yang dibutuhkan, dan kamar mandi di dalam atau di luar.

Semakin besar dan semakin lengkap fasilitasnya, maka akan semakin mahal harga sewa kamar kos tersebut. Desain rumah kos akan menentukan banyaknya jumlah kamar yang dapat dibangun Rumah kos untuk kalangan menengah harus didesain secara khusus agar berkesan mewah dan menarik, misalnya dengan memilih desain rumah modern-minimalis.

4. Lengkapi Administrasi Perizinan untuk Membangun Rumah Kos Sebelum membangun rumah kos, pastikan kita telah melengkapi administrasi Perizinan berupa Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dan Sertifikat Layak Fungsi (SLF). Pengurusan izin tersebut dapat kita lakukan sendiri atau meminta bantuan pihak kontraktor pemborong bangunan. Perizinan ini dibutuhkan agar rumah kos kita kelak tidak sampai terkena sanksi penggusuran oleh aparat pemerintah daerah.

5. Utamakan Faktor Keamanan Rumah Kos Penghuni rumah kos berasal dari berbagai macam orang dari berbagai daerah, maka untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti pencurian maka kita perlu memastikan adanya layanan keamanan. Pencurian di tempat kos bisa dilakukan oleh orang luar atau oleh sesama penghuni. Kita dapat mempekerjakan seorang tenaga keamanan guna mengawasi rumah kos. Namun, jika kita tak punya anggaran untuk itu, kita dapat mengawasi sendiri atau mengangkat koordinator penghuni sebagai pengawas. Tentu saja koordinator tersebut harus diberi fasilitas seperti gratis biaya sewa kamar, gratis makan-minum, atau fasilitas lainnya.

Apabila rumah kos kita berada di dalam perumahan klaster (cluster), maka layanan keamanan bisa mengandalkan tenaga yang disediakan oleh pengelola klaster. Namun jika di wilayah rumah kos tidak ada petugas keamanan yang berjaga secara rutin, maka kita sebaiknya mempertimbangkan untuk membayar petugas keamanan sendiri untuk menjaga rumah kos setiap hari. Agar biaya tidak membengkak, pekerja keamanan tersebut bisa difungsikan juga sebagai pengurus rumah untuk membenahi kerusakan kecil seperti lampu mati, listrik mati, air macet, atap bocor, dan lain-lain.

6. Buatlah Peraturan Internal Rumah Kos Pemilik rumah kos wajib membuat peraturan internal yang berlaku untuk semua penghuni. Hal-hal yang perlu diatur misalnya jam bertamu atau jam kunjungan terutama bagi rumah kos khusus bagi perempuan atau mahasiswi. Jam bertamu sebaiknya dibatasi maksimal pukul 9 malam. Aturan ini perlu diterapkan guna mencegah jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Saat ini jamak terjadi kasus penggunaan kamar kos untuk kegiatan asusila atau penggunaan narkoba, khususnya di rumah kos yang tidak ditinggali dan diawasi setiap saat oleh pemilik rumah. Rumah kos yang tidak diawasi juga bisa digunakan untuk kegiatan organisasi yang terlarang seperti jaringan teroris, sehingga kita perlu berhati-hati.

7. Seleksilah Para Calon Penghuni Rumah Kos Para calon penghuni rumah kos harus kita seleksi sejak awal guna mencegah hal-hal yang tidak kita inginkan. Selektif dalam menerima calon penghuni rumah kos adalah satu cara menjaga keamanan dan nama baik rumah kos kita. Tanyakan identitas resmi calon penghuni, mintalah KTP asli dan kartu mahasiswa, nomor telepon orang tua dan nomor handphone pribadi yang masih aktif. Jangan segan-segan mengecek apakah calon penghuni tersebut benar-benar mahasiswa atau karyawan.

Lakukan wawancara seperlunya, dan apabila kita kurang “sreg” de- ngan orang tersebut maka jangan segan-segan untuk menolaknya. Janganlah kita sampai mengorbankan reputasi diri hanya karena tergiur uang pemasukan semata-mata. Seleksi juga bisa dilakukan secara tidak langsung dengan cara meminta rekomendasi dari para calon penghuni yang sudah pernah tinggal di rumah kos kita.

Jika kita ingin berinvestasi rumah sewa (rumah kontrakan).

kita sebaiknya memperhatikan empat tips berikut

1. Menentukan lokasi rumah sewa yang ideal, 2. Memperhatikan faktor keamanan, kemudahan, dan kenyamanan.

3. Menentukan harga sewa rumah yang kompetitif. 4. Rajin mempromosikan rumah sewa dengan berbagai cara.

Investasi rumah kos (tempat pemondokan) sebenarnya tidak jauh berbeda dengan rumah sewa (rumah kontrakan) karena kita sama-sama dituntut mampu menyediakan hunian dan lingkungan yang aman dan nyaman. Kebanyakan orang tidak hanya mencari kamar kos dengan harga murah tetapi juga memperhitungkan faktor keamanan dan kenyamanan. Oleh karena itu, perhatikan sejumlah tips sebagai berikut agar rumah kos kita laris manis,

7 Tips Investasi Rumah Kos (Tempat Pemondokan): 1. Sesuaikan pembangunan rumah kos dengan kemampuan finansial, 2. Pilih lokasi rumah kos yang dekat dengan jalan umum

dan target pasar (target penyewa),

3. Lengkapi rumah kos dengan fasilitas yang memadai,

4. Lengkapi administrasi perizinan untuk membangun rumah kos,

5. Utamakan faktor keamanan rumah kos, 6. Buatlah peraturan internal rumah kos,

7. Seleksilah para calon penghuni rumah kos.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *