Cara Lapor dan Bayar Pajak Capital Gain Saham Asing

notarisdanppat.com Cara Lapor dan Bayar Pajak Capital Gain Saham Asing , “Dari Cuan Saham Luar Negeri ke Lapor Pajak: Cerita Salma yang Sempat Bingung Tapi Akhirnya Aman”

Salma, 26 tahun, baru aja nemu hobi baru: main saham luar negeri. Awalnya iseng doang karena temennya cerita bisa beli saham Apple atau Tesla lewat aplikasi internasional. Setelah coba, eh… cuan dong! Gak nyangka, jual beberapa lot di awal tahun, untungnya udah cukup buat nambah tabungan jalan-jalan ke Korea

Tapi euforianya gak lama. Pas buka TikTok, ada video bilang, “Capital gain dari saham luar negeri harus dilaporin dan kena pajak di Indonesia, lho!” Salma langsung nge-freeze

Saham Luar Negeri = Pajak Juga? Emang Wajib?

Jawabannya: YES, wajib banget

Kenapa? Karena Indonesia menganut sistem worldwide income. Artinya, meskipun lo cuan di bursa luar negeri, selama lo masih berstatus Wajib Pajak Dalam Negeri, tetap harus dilaporin di SPT Tahunan

“Lah, padahal itu bukan dari dalam negeri?” Gak ngaruh. Lo tetap WNI, tinggal di Indonesia, berarti semua penghasilan—baik dari dalam negeri maupun luar—wajib dilaporin dan bisa dikenai pajak

Capital Gain Itu Apa Sih?

Capgain (biar gen Z banget), atau capital gain, itu keuntungan dari selisih harga beli dan harga jual suatu aset. Dalam konteks ini, saham luar negeri

Contoh: Salma beli saham Microsoft seharga USD 200. Dijual 6 bulan kemudian di harga USD 250. Untung: USD 50 per lembar. Nah, keuntungan USD 50 itu namanya capital gain, dan itu yang harus dilaporin

baca juga

Lalu Gimana Cara Salma Laporinnya?

Salma awalnya panik. Tapi setelah konsultasi ke temen yang kerja di kantor pajak, ternyata gak ribet-ribet amat. Ini alur yang akhirnya dia ikutin

Pertama, hitung dulu capital gain-nya. Yang dihitung cuma keuntungannya aja. Jadi: harga jual – harga beli – biaya transaksi = Capital Gain Bersih. Misalnya: beli 1 lot saham Apple (100 lembar) di USD 150, jual di USD 180, biaya beli+jual: USD 10. Berarti: (180-150) x 100 = USD 3.000 – 10 = USD 2.990

Kedua, ubah ke rupiah. Karena pajak Indonesia pakai rupiah, Salma harus konversi USD ke IDR pakai kurs pajak atau kurs tengah BI pas akhir tahun. Misalnya kurs per 31 Desember 2025 adalah Rp15.000/USD. Jadi: USD 2.990 x Rp15.000 = Rp44.850.000

Ketiga, isi di SPT Tahunan. Salma pakai formulir 1770S, karena dia pegawai swasta dan penghasilannya campuran (gaji + investasi). Dia masukin cuan sahamnya di kolom Penghasilan Luar Negeri di e-Filing DJP Online. Gampang kok, tinggal login di pajak.go.id, klik e-Filing, pilih SPT Tahunan, pilih jenis formulir (biasanya 1770S untuk karyawan), terus masukin data penghasilan luar negeri

Keempat, lampirkan bukti kalau ada pajak luar negeri. Karena Salma main sahamnya di aplikasi luar, ternyata ada potongan pajak waktu dia jual sahamnya. Di USA misalnya, ada pajak final untuk capital gain. Nah, potongan ini bisa dimanfaatkan sebagai kredit pajak luar negeri (Pasal 24 UU PPh). Caranya? Simpen aja bukti pemotongan pajak dari broker, statement transaksi, atau capture bukti potong dari aplikasi. Lalu di SPT, tinggal masukin nominal potongannya buat dikurangin dari total pajak yang harus dibayar di Indonesia

Kelima, bayar pajak kalau masih kurang bayar. Misalnya setelah dihitung, total pajak terutang dari semua penghasilan Salma (gaji + investasi) adalah Rp15 juta, dan total kredit pajaknya (termasuk dari kantor) cuma Rp13 juta, berarti dia masih harus bayar Rp2 juta. Sebelum 31 Maret, dia harus bayar kekurangannya lewat e-Billing, lalu input bukti bayar di SPT

Tips dari Salma Buat Lo yang Mau Cuan dari Saham Luar Negeri Tapi Gak Mau Dikejar Pajak

Catat semua transaksi. Pakai Excel, Notion, apapun. Jangan andelin ingatan doang

Pakai kurs resmi. Ambil dari situs pajak.go.id atau BI. Jangan pakai kurs Google

Simpan bukti-bukti transaksi dan potongan pajak. Ini berguna banget kalau mau klaim kredit pajak

Jangan nunda lapor. Deadline SPT Tahunan itu 31 Maret tahun berikutnya. Telat bisa kena denda lho

“Kalau Udah Dipotong di Luar Negeri, Masih Kena Pajak di Sini?”

Tergantung. Kalau di luar negeri udah kena pajak, lo bisa kreditkan ke pajak Indonesia. Jadi, bukan bayar dua kali. Tapi wajib dilaporin tetap

Kata Konsultan Pajak: “Jangan Takut Sama Pajak, yang Penting Taat dan Rapi”

Kalau lo makin aktif cuan di pasar luar negeri, boleh banget konsultasi sama konsultan pajak. Mereka bisa bantu lo hitung capital gain, urus e-Filing, bahkan saranin strategi pajak legal yang efisien

Karena kayak Salma bilang, “Cuan gede itu seru, tapi jadi lebih tenang kalau udah beres pajaknya”

Jadi Gimana? Siap Lapor Capital Gain Saham Luar Negeri Lo?

Jangan tunggu nanti. Cuan boleh ngopi, tapi pajak jangan ditunda. Yuk, mulai disiplin dari sekarang biar lo gak bingung akhir tahun

Next cerita, kita bahas: “Gaji Freelance dari Klien Luar Negeri: Wajib Pajak atau Nggak?” Stay tuned, genks!

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *