Macam Macam Jenis Investasi Property

notarisdanppat.com , Macam Macam Jenis Investasi Property

INVESTASI RUSUNAWA DAN RUSUNAMI

Rumah Susun (Apartemen) umumnya ditujukan terutama bagi kalangan Masyarakat Berpenghasilan Menengah (MBM). Sedangkan bag Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) disediakan Rumah Susun Sederhana. Rumah Susun Sederhana dapat berupa Rusunami (Rumah Susun Sederhana Milik) dan Rusunawa (Rumah Susun Sederhana Sewa).

Rusunami dapat dibeli/dimiliki oleh MBR, sedangkan Rusunawa dibangun untuk disewakan kepada MBR. Rusunami bersubsid ditujukan untuk masyarakat yang berpenghasilan maksimal Rp4.5 juta/bulan, sedangkan Rusunawa ditujukan untuk masyarakat dengan penghasilan maksimal Rp 1,7 juta/bulan.

Program pembangunan 1000 tower rumah susun bersubsidi (Rusunami dan Rusunawa) telah dirintis sejak masa pemerintah SBY-JK.

Program yang bertujuan mulia untuk memberdayakan masyarakat kelas bawah ini pada praktiknya masih banyak menemui kendala, antara lain terjadinya penyimpangan penggunaan rumah susun.

Macam Macam Jenis Investasi Property : Rusunawa

Rusunawa banyak yang disewakan kembali ke orang lain, sedangkan Rusunami banyak yang dimiliki oleh masyarakat yang bukan dari golongan kelas bawah. Hal ini bisa terjadi akibat lemahnya faktor pengawasan dari Pemerintah Pusat dan Daerah.

Rusunawa disediakan Pemerintah untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang butuh hunian sewa dengan harga yang sangat terjangkau. Rusunawa pada umumnya dibangun atas lahan bekas permukiman kumuh, di sekitar kawasan industri atau sekitar kampus.

Sedangkan Rusunami pada umumnya dibangun oleh Pengembang untuk memenuhi syarat kewajiban membangun rumah bagi MBR. Di sisi lain, Rusunawa biasanya dibangun Pemerintah Daerah bekerja sama dengan Kementerian Negara Perumahan Rakyat dan Asosiasi Pengembang Perumahan.

Pemda DKI Jakarta belum lama ini mencanangkan kembali program menara rumah susun yang sempat tersendat beberapa waktu Bahkan, Ketua DPD REI DKI Jakarta, Rudy Margono yakin program dengan informasi yang cukup. Upayakan memiliki kenalan yang dapat rampung dalam lima tahun.

Sebelum membeli, persenjatai bekerja pengembang terpercaya, sehingga setiap saat kita bisa mendapat informasi hunian yang bagus. Setelah info dari berbagai dikum-pulkan, bandingkan satu per satu dan disesuaikan dengan ebutuhan kita. Setelah menentukan pilihan, segera realisasikan pembelian.

Pembeli awal yang paling strategis, bahkan bisa menegosiasikan diskon harga dan pengembang,” Berikut ini, langkah-langkah membeli Rusunami atau Apartemen ber.

subsidi:

1. Memilih dan membandingkan lokasi,

2. Mendatangi kantor pemasaran Apartemen yang dipilih,

3. Menentukan unit yang akan 4. Menegosiasikan harga,

dibeli,

5. Membayar booking fee dan menentukan jadwal pembayaran uang muka/DP

6. Membuat surat keterangan belum memiliki rumah di Jabodetabek

(sebagai syarat untuk mendapatkan hunian subsidi), 7. Menandatangani Akta Jual Beli (AJB),

8. Mencari bank yang akan mengucurkan KPA (Kredit Pemilikan Apartemen),

9. Menandatangani Akad Kredit, 10. Mulai mengangsur,

11. Serah terima (sesuai jadwal dari pengembang). 2

Macam Macam Jenis Investasi Property : APARTEMEN

Apartemen atau “Flat” adalah salah satu contoh bentuk rumah su sun yang khusus dibangun bagi masyarakat kelas menengah di daerah perkotaan.

Sebuah gedung Apartemen dapat memiliki puluhan bah kan ratusan unit Apartemen. Istilah “Apartemen” pada umumnya di gunakan secara luas di Amerika Utara (Amerika Serikat dan Canada).

Sedangkan istilah “Flat” biasanya digunakan di Britania Raya (Inggris, Skotlandia, Wales) dan negara-negara persemakmuran bekas jajahan Inggris (seperti Hongkong, Australia, India, Singapura, dan Malaysia).

Di negara-negara tersebut Apartemen atau Flat biasa digunakan atau disewa oleh masyarakat kelas menengah-bawah, sedangkan di Indo nesia unit Apartemen kebanyakan ditujukan kepada masyarakat ke las menengah di perkotaan. Sedangkan bangunan rumah susun bagi

golongan masyarakat kelas bawah di Indonesia lazim disebut “Rumah Susun Sederhana” (yaitu Rusunawa dan Rusunami).

Perbedaan Apartemen Dengan Kondominium

Bangunan Apartemen sekilas tampak sama dengan kondominium, namun sesungguhnya keduanya terdapat perbedaan. Kondominium sejak awal memang sengaja dibangun untuk kemudian dijual per unitnya sehingga si pembeli dapat memiliki hak pemilikan atas unit kondominium yang dibelinya.

Di sisi lain, gedung Apartemen biasanya dibangun dengan tujuan untuk disewakan per unitnya. Namun dalam perkembangannya, saat ini cukup banyak Apartemen yang juga dijual per unitnya, dan kemudian oleh pihak pembeli disewakan kembali ke orang lain.

Pembeli Apartemen di Jakarta dan sekitarnya (Jabodetabek) mayoritas atau sebanyak 57% membeli Apartemen dengan cara cash-installment atau membayar tunai secara bertahap.

Sedangkan yang membeli secara tunai-langsung (hard cash) sebanyak 24% dan yang membeli secara angsuran melalui program Kredit Pemilikan Apartemen (KPA) sebanyak 19%. Kebanyakan pembeli memilih cara cash-installment karena mereka tidak sanggup membayar secara tunai langsung (hard

cash). Metode cash-installment juga dipilih karena mereka tidak terkena bunga seperti dalam KPA. Saat ini fasilitas cash-installment banyak diberikan para pengembang Apartemen, bahkan pembeli dapat mencicil dalam waktu 24 hingga 36 bulan tanpa bunga,

Alasan lain pembeli Apartemen memilih cara cash-installment (tunai bertahap) adalah karena mereka tidak mau direpotkan dengan prosedur perbankan yang ruwet dalam penyaluran Kredit Pemilikan Apartemen (KPA).

Hal ini menunjukkan pembeli Apartemen kebanyakan adalah masyarakat kelas menengah-atas yang memiliki sumber daya untuk membeli unit Apartemen secara tunai dan bertahap sehingga mereka tidak perlu meminta kredit dari bank.

Namun demikian, cara pembayaran “tunai-bertahap” (cash-installment) ini ternyata juga banyak diminati oleh para pembeli “rumah susun sederhana milik” atau “Rusunami” yang merupakan golongan masyarakat kelas menengah-bawah. Mereka memilih cara ini karena memanfaatkan fasilitas yang diberikan oleh pengembang.

Fenomena ini berbeda dengan karakteristik pembeli Rumah Tapak (landed house) yang kebanyakan membeli rumah dengan cara cicilan melalui Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dari bank. Pembeli Rumah Tapak

mayoritas adalah orang yang memang membutuhkan rumah untuk dihuni sendiri. Sedangkan pembeli Apartemen kebanyakan adalah orang yang berniat untuk investasi yaitu membeli Apartemen untuk kemudian disewakan kembali kepada orang lain.

Pembeli Rumah Tapak kemungkinan juga akan berminat membeli rumah dengan cara “tunai bertahap” (cash-installment) apabila pihak pengembang memberikan fasilitas semacam ini.

Kunci sukses investasi Apartemen, tidak hanya ditentukan lokasi yang baik dan tingginya capital gain tetapi juga keberadaan pasar sewa di sekitar lokasi Apartemen. Pasar sewa merupakan sumber pendapatan jangka panjang pemilik Apartemen.

Namun tidak semua Apartemen di lokasi premium memiliki pasar sewa, contohnya kawasan CBD Sudirman di Jakarta yang harga jual unitnya terlalu tinggi (berkisar Rp5 miliar) sehingga harga sewanya tidak terjangkau oleh pasar. Jadi, pasar sewa Apartemen di kawasan CBD Sudirman dipastikan hampir tidak ada. Kriteria kawasan yang memiliki pasar sewa Apartemen yang menjanjikan, antara lain:

1. Dekat dengan kampus bagi mahasiswa yang berdaya beli tinggi.

2. Dekat dengan fasilitas kesehatan (rumah sakit, klinik kesehatan).

3. Dekat dengan kawasan ekspatriat/tenaga kerja asing. 4. Berada di dekat kawasan pusat bisnis/central business district/ CBD.84

Macam Macam Jenis Investasi Rumah : KONDOMINIUM

Kondominium (condominium) atau Kondo adalah sejenis Apartemen yang unitnya dapat dimiliki secara pribadi, sementara penggunaan dan akses ke fasilitas bersama seperti lorong, sistem pemanas, elevator, dan eksterior berada di bawah hukum yang dihubungkan dengan hak kepemilikan bersama yang dikontrol oleh perhimpunan pemilik yang menggambarkan kepemilikan atas seluruh bagian.

Sekilas, bangunan tampak luar dari kondominium tidak berbeda jauh dengan Apartemen, namun unit ruang kondominium biasanya didesain seperti sebuah rumah tinggal (rumah yang dihuni sendiri), sedangkan unit ruang

Pembeli kondominium memperoleh hak pemilikan atas unit yang dibelinya namun tidak termasuk tanah tempat kondominium itu berdiri. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa kondominium adalah sejenis Rumah Susun yang ditujukan untuk dihuni sendiri oleh Masyarakat Berpenghasilan Atas (MBA).

Hal ini berbeda dengan Apartemen yang umumnya ditujukan untuk disewa oleh Masyarakat Berpenghasilan Menengah (MBM). Dengan kata lain, kondominium dapat diibaratkan “Rusunami” bagi MBA, sedangkan Apartemen dapat diibaratkan “Rusunawa” bagi MBM.

Macam Macam Jenis Investasi Property : KONDOTEL

Kondominium-Hotel (Kondotel) adalah gabungan konsep Hotel dan kondominium, artinya bangunan tersebut berfungsi layaknya Hotel tetapi unit-unit kamarnya bisa dibeli masyarakat seperti kondominium.

Kamar yang dibeli selanjutnya dapat dihuni sendiri atau disewakan kepada orang lain bekerjasama dengan manajemen Kondotel.

Kondotel biasanya dibangun di daerah tujuan wisata yang banyak dikunjungi para wisatawan asing atau masyarakat kelas menengah-atas, seperti di daerah Bali.

Kondotel beroperasi seperti layaknya Hotel. Dari tampak luar tidak akan terlihat perbedaan antara keduanya. Tamu yang menyewa kamar hotel umumnya tidak tahu bahwa hotel tersebut adalah Kondotel.

Kamar hotel yang telah dibeli adalah milik si pembeli, layaknya rumah pribadi meski tidak selalu ditempati. Pembeli dapat menyewakan kamarnya dan berhak mendapat fee dari biaya sewa kamar.

Selain disewakan, Kondotel juga bebas dikunjungi pemiliknya sesuai tenggang waktu yang diatur bersama pengelola. Sebagai pemilik unit kamar Kondotel, kita akan mendapat keuntungan berupa fasilitas dan privasi yang tidak tersedia untuk tamu biasa.

Selain Kondotel, juga dikenal properti sejenis berupa Hotel Strata. Hotel Strata sekilas mirip dengan Kondotel. Perbedaannya hanya terletak pada desain ruangan. Dalam Kondotel terdapat pembagian ruang yang jelas, mulai dari ruang tamu, dapur, ruang makan, dan kamar tidur.

baca juga

    Dalam Hotel Strata pembagian ruangannya seperti layaknya hotel biasa. Unit kamar Kondotel dan Hotel Strata sama-sama dapat dimiliki dan dihuni serta dapat disewakan kepada orang lain sesuai kontrak dengan pihak manajemen. Contoh Kondotel misalnya Jimbaran View Condotel di Bali, sedangkan contoh Hotel Strata misalnya Hotel Horison Seminyak di Bali.

    Leave a Comment

    Your email address will not be published. Required fields are marked *