Ganti Domisili Bebas Pajak? Seriusan Nih Jawa Barat!

notarisdanppat.com Ganti Domisili Bebas Pajak? Seriusan Nih Jawa Barat! “Lo udah denger belum kabar dari Dedi Mulyadi?” tanya Wira sambil nyeruput kopi botolan yang baru dia beli di minimarket depan kantor. Arman yang dari tadi mantengin notifikasi grup motor langsung nengok. “Apaan emangnya?” Wira nyodorin HP-nya, nunjukin berita yang lagi rame. “Gubernur Jawa Barat, si Dedi Mulyadi, katanya mulai besok kendaraan yang domisilinya diganti ke Jabar bakal dibebasin pajaknya selama setahun, bro.”

Arman langsung buka Google juga, nyari kebenaran. Bener aja. “Wah gokil juga ya, itu artinya kalau motor gue yang platnya Jakarta gue pindahin ke Jabar, gue gak bayar pajak dulu setahun?” “Iyap. Mulainya 9 April sampai 30 Juni katanya. Jadi kalau lo ngurus sekarang, lo dapet ampunan setahun, baru tahun depan bayar lagi,” jawab Wira.

Mereka berdua anak komunitas motor. Arman tinggal di Bekasi, tapi motornya masih berplat B, karena KTP-nya juga masih Jakarta. Tapi dia udah tinggal dan kerja di Jabar hampir lima tahun. Dengar kabar itu, otaknya langsung muter. “Kalau bener dibebasin, mending gue sekalian mutasiin aja ya. Daripada tiap tahun bayar pajak di tempat yang bahkan jalanannya gak gue pake,” celetuknya.

Wira ketawa, “Itu juga yang dibilang si Dedi. Banyak mobil dan motor yang jalan di Jabar, tapi bayar pajaknya di daerah lain. Jalan di sini yang rusak, tapi duit pajaknya dinikmatin sama daerah lain. Sekarang, dia minta yang bener-bener beroperasi di Jabar buat mutasiin kendaraannya ke sini.”

Arman mulai mikir serius. “Gue tuh sebenernya udah pengen lama mutasiin, tapi males ribet. Tapi kalau ada motivasi kayak gini, bisa jadi masuk akal. Lumayan lho, pajak motor gue itu sekitar lima ratus ribuan setahun.” “Itu baru motor lo. Gimana yang punya mobil, atau perusahaan logistik? Bisa hemat jutaan kalau mereka pindahin ke Jabar,” tambah Wira.

Besoknya, Arman langsung cabut ke Samsat Kawaluyaan. Petugasnya udah siap siaga, karena ternyata banyak juga yang antusias sama program ini. “Mas, ini buat mutasi kendaraan ke Jabar, beneran bebas pajak setahun ya?” tanya Arman. Petugasnya senyum ramah, “Betul. Kalau Mas mutasiin dari luar Jabar ke Jabar, pajak kendaraan bermotor untuk tahun ini dibebaskan. Tapi syaratnya domisili juga harus diubah, minimal ada alamat di Jabar.”

Arman ngeluarin KTP Bekasi-nya yang baru jadi dua bulan lalu. “Ini bisa ya?” “Bisa. Kita proses ya,” jawab petugas. Prosesnya lumayan cepat. Sekitar satu minggu kemudian, STNK baru Arman udah jadi, dengan plat nomor D Bandung. “Mantap,” gumamnya. Dia upload STNK barunya ke grup komunitas, sambil nulis caption, “Dari plat B ke plat D. Gratis pajak setahun, bro.”

Responnya rame. Ada yang langsung nanya prosedur, ada yang heran, ada juga yang skeptis. Tapi buat Arman, ini adalah keputusan tepat. Jalanan Jabar, katanya, layak dapet pajak dari kendaraan yang tiap hari lewat situ. “Ini logikanya bener sih. Gue lewat jalanan Jabar tiap hari, masa yang dapet pajak malah daerah lain,” ujarnya ke Wira malam itu sambil nongkrong di pinggiran alun-alun Cimahi.

baca juga

Di sisi lain, berita ini juga bikin perusahaan-perusahaan besar di Jabar mulai mikir ulang. Banyak truk logistik mereka yang selama ini plat luar kota, sekarang mulai didata untuk dimutasi. Salah satu manajer logistik sebuah e-commerce di Karawang, Bu Retno, bilang, “Selama ini kami memang belum sempat urus mutasi kendaraan. Tapi kalau ada insentif pembebasan pajak kayak gini, tentu kami tertarik.”

Gubernur Dedi sendiri dalam konferensi persnya di Gedung Sate bilang, “Kita mau keadilan fiskal. Kalau kendaraan udah makan jalan di Jabar, mestinya bayar pajaknya juga di Jabar. Dana dari pajak itu akan kami pakai untuk perbaikan jalan-jalan rusak, mulai dari provinsi, kabupaten, sampai jalan desa.”

Arman nonton videonya sambil manggut-manggut. “Ya juga sih. Gue tiap hari ngeluh jalan bolong di Cimahi Utara, tapi duit pajak motor gue malah setor ke Jakarta.” Dalam rencananya, Pemprov Jabar bakal mulai besar-besaran perbaikan jalan. Tahun ini fokusnya provinsi, tahun depan kabupaten, terus tahun berikutnya desa. Targetnya, dalam 4 tahun ke depan, semua jalan di Jabar bakal mulus.

“Gue suka nih gaya kepemimpinan kayak gini,” kata Wira yang ikutan tonton video Dedi. “Gak cuma nyuruh bayar pajak, tapi juga transparan buat apa duitnya.” “Dan ini juga teguran halus buat perusahaan-perusahaan besar yang beroperasi di Jabar tapi masih punya NPWP di luar daerah,” kata Arman. Dalam pidatonya, Dedi emang sempat nyinggung, “Limbahnya di kita, demo buruhnya di kita, penyempitan lahannya di kita, tapi pajaknya dibayar di tempat lain. Nggak fair kan?”

Seiring berjalannya waktu, program ini jadi obrolan hangat di mana-mana. Di bengkel motor, warung kopi, grup Facebook komunitas otomotif, sampe TikTok. Banyak yang ngejelasin caranya mutasi, banyak juga yang bikin konten lucu soal plat nomornya pindah domisili.

Tapi bukan berarti semuanya lancar jaya. Ada juga yang ribet ngurus surat keterangan dari daerah asal, atau yang kecewa karena gak punya alamat resmi di Jabar. “Gue masih ngontrak, gak bisa dapet surat domisili,” keluh salah satu netizen di kolom komentar TikTok. Tapi banyak juga yang bantu kasih solusi. “Coba kontak RT/RW tempat lo tinggal, biasanya bisa bantuin,” balas netizen lain.

Yang pasti, buat Arman, keputusan ganti plat motor dari B ke D bukan cuma soal gratis pajak setahun. Tapi juga soal kesadaran bahwa kontribusi pajak itu idealnya balik ke daerah tempat lo hidup dan bergerak. “Gue nggak keberatan bayar pajak, asal duitnya emang dipake buat jalanan yang gue lewatin tiap hari,” ujarnya sambil nyalain mesin motornya.

Dan dengan motor berplat D itu, Arman pun lanjut ngaspal di jalanan Jawa Barat—yang semoga, makin lama makin mulus.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *